Dedi Mulyadi Bilang Depok Etalase Jabar, Kok Sungai di Kantor Walkot Penuh Sampah ??? Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai rapat evaluasi tata ruang bersama kepala daerah se-Jawa Barat di Balai Kota Depok, Selasa (11/3/2025) KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemukan sungai di depan Balai Kota Depok dipenuhi sampah pada Selasa (11/3/2025). Sebelum menghadiri rapat, Dedi langsung memerintahkan agar sampah tersebut segera dibersihkan. Ia kemudian menanyakan pihak yang bertanggung jawab atas kebersihan sungai tersebut. “Siapa bagian kebersihan?” tanya Dedi, dikutip dari video yang diunggah di chanel Youtube-nya. Kalau Hujan Sudah Turun, Saya Tak Mau Jatuh Hati Kadis PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty kemudian memperkenalkan diri ke Dedi. Sepekan Kebanjiran, Sebagian Warga Kalsel Mengharapkan Bantuan Artikel Kompas.id “Jangan pakai lama ya, Bu. Selesai rapat saya cek lagi loh. Ibu bagian apa? tanya Dedi. Baca juga: Video Viral Seorang Nenek Minta Tolong Dedi Mulyadi, Tanah Warisan Bakal Dieksekusi PN Bale Bandung “Saya Kadis PU. Kalau sampah kali di sini tugasnya PU,” ujar Citra. Sambil berguyon, Dedi tampak terkejut. “Waduh!!” teriak Dedi diiringi tawa pejabat Pemprov Jabar dan Pemkot Depok yang hadir di lokasi termasuk Wali Kota Depok Supian Suri. Kepada Dedi, Citra mengaku sampah tersebut merupakan sampah baru. Sebelumnya, sungai di kali depan kantor Wali Kota Depok sudah dibersihkan Selasa pagi. “Tadi pagi sudah dibersihin,” ujar Citra. “Enggak, itu sampah lama, Bu, bukan sampah hari ini, Bu, sampah berminggu-minggu,” ujar Dedi. “Siap,” jawab Citra. Dedi yakin sampah tersebut telah menumpuk berminggu-minggu. “Kalau dilihat dari tekstur sampahnya, itu mingguan. Ada yang baru dan lama. Intinya kurang bersih. Depok itu etalase Jawa Barat di depan Jakarta,” ujar Dedi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Dedi Mulyadi Bilang Depok Etalase Jabar, Kok Sungai di Kantor Walkot Penuh Sampah?”
Author: mahisaajy@gmail.com
Menguak Tantangan dalam Sistem KPR: Solusi Perumahan yang Masih Belum Tuntas
Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah lama menjadi andalan pemerintah Indonesia untuk membantu masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dalam memperoleh rumah. Hal ini mendukung fakta bahwa KPR menjadi pembiayaan paling diminati dengan 69,54% masyarakat memilih KPR sebagai skema pembiayaan properti residensial. Menurut Laporan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia pada Maret 2024, total kredit yang disalurkan mencapai Rp7.187,6 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp704,4 triliun dialokasikan untuk kredit terkait KPR dan KPA. Nilai ini terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Peningkatan penyaluran kredit ini juga sejalan dengan target untuk meningkatkan akses terhadap rumah layak huni sebesar 13,25% hingga mencapai 70%, sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. KPR menawarkan solusi bagi mereka yang tidak mampu membeli rumah secara tunai melalui skema pembayaran angsuran yang lebih terjangkau. Namun, meskipun tampak ideal di permukaan, ada sejumlah permasalahan mendasar dalam sistem KPR yang perlu mendapat perhatian serius. Program yang seharusnya memudahkan akses kepemilikan rumah ini sering kali justru memperlihatkan ketidakadilan dalam implementasinya. Kebijakan yang Tidak Mencapai Sasaran Utama Meskipun KPR Subsidi secara eksplisit ditujukan untuk membantu MBR, kenyataannya banyak di antara mereka yang kesulitan memenuhi syarat formal yang ditetapkan. Salah satu kendala utama adalah persyaratan bekerja minimal satu tahun dan memiliki slip gaji. Dalam banyak kasus, masyarakat berpenghasilan rendah bekerja di sektor informal seperti buruh harian atau pedagang kecil yang tidak memiliki penghasilan tetap atau slip gaji resmi. Akibatnya, meskipun mereka sebenarnya memenuhi kriteria ekonomi untuk menerima subsidi, mereka terhalang oleh mekanisme formalitas yang rigid. Kendala ini menunjukkan bahwa KPR lebih berpihak pada pekerja formal dan mengabaikan realitas mayoritas MBR yang bekerja tanpa kontrak formal. Jika pemerintah serius ingin membantu MBR, diperlukan perombakan sistem yang memungkinkan fleksibilitas bagi mereka yang bekerja di sektor informal. Misalnya, penerapan kebijakan penilaian yang lebih menyeluruh terkait kemampuan finansial masyarakat daripada semata-mata mengandalkan slip gaji dan status pekerjaan formal. Uncategorized Menguak Tantangan dalam Sistem KPR: Solusi Perumahan yang Masih Belum Tuntas mahisaajy@gmail.comFebruary 13, 2025 perumahan, Uncategorized Tips Mendekorasi Jendela Rumah Agar terlihat Aesthetic mahisaajy@gmail.comFebruary 13, 2025 Uncategorized Keuntungan yang didapat jika tinggal di perumahan cluster mahisaajy@gmail.comFebruary 13, 2025 perumahan Tips Memilih Properti yang Tepat bagi Pemula agar Tidak Rugi Iqbal RachmanFebruary 13, 2025 perumahan Tips Aman Membeli Rumah di Perumahan, Yuk Kenali mahisaajy@gmail.comFebruary 13, 2025
Tips Mendekorasi Jendela Rumah Agar terlihat Aesthetic
Jendela merupakan elemen yang terpenting di rumah yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain sebagai tempat masuknya udara, jendela juga merupakan tempat masuknya cahaya alami ke dalam rumah. Selain itu, jendela juga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu visual yang dapat memperindah tampilan rumah. Anda dapat mencoba berkreasi dalam mendekorasi dengan memasukan berbagai elemen yang dapat membuat jendela lebih estetik sehingga terlihat menarik dan menyenangkan. nah, Anda dapat mencoba beberapa cara dibawah ini agar jendela di rumah terlihat estetik. Sebelum menambahkan berbagai elemen sebagai dekorasi jendela, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa jendela rumah tetap bersih. Jendela yang bersih akan memberikan visual menarik dan membuat ruangan di rumah tidak terkesan kumuh. Anda perlu membersihkan jendela secara rutin, baik di bagian dalam maupun luarnya. Selanjutnya yang dapat anda lakukan untuk memperindah jendela rumah yaitu dengan meletakkan elemen tanaman baik di bagian dalam dan luarnya. Tanaman sangat cocok diletakkan di jendela. Selain sebagai dekorasi, tanaman juga dapat tumbuh secara maksimal karena mendapatkan paparan cahaya matahari yang cukup. Selain itu, tanaman juga dapat memberikan manfaat positif bagi Anda, salah satunya yaitu menangkal polusi udara, menurunkan risiko alergi dan pilek, menjaga kesehatan mental dan memiliki peran sebagai aroma terapi. Anda juga dapat memasang lemari atau meja yang menarik secara visual di samping jendela dan menghiasnya dengan beberapa elemen, seperti bingkai foto, vas bunga, atau dengan pajangan yang menarik. Selain itu, Anda juga dapat memasang lukisan yang ditempelkan di dinding atas meja. Untuk semakin memperindah tampilan lukisan, atau pajangan, Anda dapat membuat lampu sorot yang mengarah ke meja dan lukisan tersebut. Pada malam hari, lukisan dan pajangan itu akan terlihat sangat indah. Terlebih jika Anda mematikan lampu utama di ruangan, dan hanya menyalakan lampu sorot. Gorden merupakan salah satu jenis tirai yang populer dan telah digunakan banyak orang. Gorden terbuat dari bahan kain. Biasanya, tirai jenis gorden ini dibuka dengan cara digeser ke arah samping. Adapun bahan gorden juga bervariasi mulai dari bahan linen yang tebal dan terkesan berat, lalu sutera dengan tekstur lembut, beludru dengan tampilan elegan, hingga kain tenun. Anda dapat memilih gorden sebagai tirai untuk jendela rumah. Gorden memiliki banyak pilihan warna dan variasi yang dapat Anda serasikan dengan warna ruangan. Anda juga dapat menggunakan kerai sebagai tirai untuk jendela ruangan di rumah. Kerai merupakan jenis tirai yang terbuat dari bahan selain kain, salah satunya yaitu bermaterial kayu. Kerai sangat cocok terutama bagi Anda yang menyukai konsep desain modern. Tirai kayu dapat membuat ruangan di rumah terlihat lebih elegan dan mewah.
Tips Aman Membeli Rumah di Perumahan, Yuk Kenali
Where does it come from? Contrary to popular belief, Lorem Ipsum is not simply random text. It has roots in a piece of classical Latin literature from 45 BC, making it over 2000 years old. Richard McClintock, a Latin professor at Hampden-Sydney College in Virginia, looked up one of the more obscure Latin words, consectetur, from a Lorem Ipsum passage, and going through the cites of the word in classical literature, discovered the undoubtable source. Lorem Ipsum comes from sections 1.10.32 and 1.10.33 of “de Finibus Bonorum et Malorum” (The Extremes of Good and Evil) by Cicero, written in 45 BC. This book is a treatise on the theory of ethics, very popular during the Renaissance. The first line of Lorem Ipsum, “Lorem ipsum dolor sit amet..”, comes from a line in section 1.10.32. The standard chunk of Lorem Ipsum used since the 1500s is reproduced below for those interested. Sections 1.10.32 and 1.10.33 from “de Finibus Bonorum et Malorum” by Cicero are also reproduced in their exact original form, accompanied by English versions from the 1914 translation by H. Rackham.
Hello world!
Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!